Apa sih arti maaf itu ?
Kenapa kita harus bisa memaafkan orang lain ?? Dalam hal ini untuk bisa
melakukan hal “memaafkan” yang sebenarnyapun masih sangat sulit untuk kita
lakukan. Mungkin kata-kata kita memang ikhlas untuk memaafkan orang yang sudah
menyakiti kita sekalipun menyakiti dengan sangat jahat, tapi apakah kita bisa
melupakan kesalahan orang itu ?? Menurut perkataan manusia memang wajar tetapi
menurut Tuhan TIDAK WAJAR, aku mengingat kata-kata kakak saya yang sangat luar
biasa “wajar itu biasa, tetapi hal biasa itu tidak normal” yang artinya kita
yang mengerti bagaimana Tuhan Yesus menyelamatkan kita maka seharusnya kita
bisa melupakan kesalahan orang yang sudah menyakiti kita, itu dinamakan
“MEMAAFKAN”.
Sekedar kesaksian, saya
seseorang yang tingkat dendamnya sangat tinggi, suatu saat ketika saya sedang
berdoa (saat itu aku sudah mengerti tentang arti Tuhan Yesus dalam hidup saya),
saat itu saya sedang dibebani pikiran tentang seseorang yang saya tidak suka
karena seringkali menyakiti hati saya. Ketika saya berdoa saya berteriak kepada
Tuhan bahwa saya sedang sakit hati, tapi entah mengapa seperti ada yang bilang
“Buka Roma 12” kemudian ketika saya membuka Kitab Roma 12 dalam Alkitab
terdapat judul “Nasihat untuk Hidup dalam Kasih” kemudian saya berhenti di ayat
17 “Janganlah membalas kejahatan dengan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang
baik bagi semua orang” dalam hati saya berkata Oke Tuhan saya tahu itu kemudian saya tertarik dengan ayat 19
“Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan,
tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: pembalasan itu
adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan” saya sangat
tertegun dengan ayat ini. Sayapun merenungkan dan akhirnya menangis, yang saya
tangiskan adalah ketika saya membayangkan sodara saya yang sudah menyakiti hati
saya dihukum sama Tuhan, dicambuk, ditusuk dll yang menyeramkan, saya menyadari
bahwa saya menyayangi sodara saya. Akhirnya sayapun berdoa kepada Tuhan memohon
untuk tidak menghukum sodara saya. Bagaimana dengan orang tidak kita kenal atau
bukan sodara kita ? Kalaupun itu bukan sodara saya, saya pasti membayangkan
posisi saya menjadi orang itu, apakah saya sanggup dihukum sama Tuhan? Itulah
yang saya dapatkan ketika mendapatkan ayat itu.
Perjalanan saya tidak
sampai disitu saja, masih ada rintangan yang akhirnya saya tidak kuat dalam
menghadapi orang yang menyakiti saya, tetapi orang itu sangat disertai oleh
Tuhan. Dalam doa saya, saya berteriak dan bertanya “Tuhan, kenapa Engkau
menyertai dia ? Sedangkan dia seringkali menyakiti hatiku, hatiku sakit Tuhan”
Saya terus mengerang, untuk meminta jawaban-Nya. Dan dalam doa saya, ada yang
bilang “Berpuasalah” saat saya sedang berdoa saya belum makan dan minum sama
sekali, saat itu saya tidak mengerti berpuasa untuk apa. Sayapun sempat ragu
apakah saya berpuasa atau tidak, tapi akhirnya sayapun taat apa yang mau Tuhan
sampaikan, akhirnya saya berpuasa sampai jam 6 sore yang sebenarnya saya tidak
tahu berpuasa untuk apa. Malamnya saya pemuridan dengan pemimpin rohani saya
dan kebetulan materinya tentang Puasa, yang kemudian saya diberikan list-list
berpuasa menurut alkitab dan tujuannya, salah satunya adalah Puasa Para Murid
didalam Matius 17:21 yang bertujuan memerdekakan diri kita dan orang lain. Saat
itu juga pikiran saya terbuka dan mengerti apa yang dimaksudkan Tuhan bahwa
Tuhan mau melepaskan dendam saya kepada orang itu.
Betapa hebat Tuhan ketika kita melewati hal-hal yang tidak kita duga, bayangkan Tuhan masih mau mengingatkan saya untuk melepaskan dendam saya kepada orang lain padahal saya sudah pernah melakukannya. Tuhan itu penyabar dan pemaaf, bayangkan saja Tuhan Yesus harus rela turun ke bumi untuk menghapuskan dosa kita, masa kita tidak bisa memaafkan orang lain, padahal hal tersebut merupakan perkara kecil dimata Tuhan tetapi kita tidak mau melihat dengan pandangan Tuhan.
Betapa hebat Tuhan ketika kita melewati hal-hal yang tidak kita duga, bayangkan Tuhan masih mau mengingatkan saya untuk melepaskan dendam saya kepada orang lain padahal saya sudah pernah melakukannya. Tuhan itu penyabar dan pemaaf, bayangkan saja Tuhan Yesus harus rela turun ke bumi untuk menghapuskan dosa kita, masa kita tidak bisa memaafkan orang lain, padahal hal tersebut merupakan perkara kecil dimata Tuhan tetapi kita tidak mau melihat dengan pandangan Tuhan.